Tom Clancy's Ghost Recon: Future Soldier

  Tom Clancy's Ghost Recon: Future Soldier yang juga dikenal sebagai Tom Clancy's Ghost Recon 4 sebenarnya dijadwalkan rilis tahun ini. Namun, Ubisoft menundanya sampai tahun depan. Awalnya, seri ini sempat menggunakan judul Tom Clancy's Ghost Recon Predator. Namun, kemudian Predator rencananya bakal digunakan untuk format PSP (game yang sama hanya judulnya yang berbeda). Khusus untuk seri ini, Ghost Recon membawa tema futuristik.

 Beberapa game mengklaim bahwa perang selalu berubah, berevolusi dan turut membentuk dunia. Namun, menurut game ini perang
 tidak pernah berubah, tidak ada yang berbeda dan tidak ada hal yang benar-benar baru. Pernyataan yang terakhir ini ada benarnya juga, terutama ketika kita menilik kembali pada kebanyakan game perang yang selalu saja menggunakan latar Perang Dingin, Perang Dunia I atau II sebagai tema ceritanya.
 
  Jika ketiga latar itu tidak digunakan, maka penggantinya seputar perlawanan menghadapi Rusia atau mantan negara komunis lain. Seperti yang ditawarkan oleh Ghost Recon: Future Soldier yang bakal mengisahkan perjuangan pasukan Ghost dalam menghadapi kekuatan ultra-nasionalis yang mengambil alih Rusia dan sedang menginvasi negara-negara tetangganya. Game ini berseting tempat di Norwegia, Timur Tengah, serta Asia. Perang memang tidak pernah berubah atau lebih spesifiknya konflik yang selalu memicu perang tiada banyak berubah, hanya saja teknologi yang digunakan untuk saling menghabisi pihak lawan terus berkembang.
 
  Dalam Ghost Recon: Future Soldier kamu akan mengendalikan pasukan Ghost beranggotakan empat orang yang terdiri dari penyerang dan pemegang komando (Kozak), sniper (Pepper), ahli pengintai (30k), dan teknisi (Bones). Game ini menggunakan pandangan third-person untuk mayoritas permainan, tapi kamera akan berganti menjadi first-person saat kamu membidik atau menembak, tentu saja ini ditujukan agar pemain bisa melakukannya dengan lebih tepat. Bisa dibilang Ghost Recon: Future Soldier merupakan game aksi yang mencoba menyatukan unsur third-person dan first-person ke dalam permainannya. Usaha ini dinilai cukup berhasil, dan menjadikan seri ini sebuah game perang dengan gameplay yang menyegarkan.

  Hal ini juga dikuatkan oleh pernyataan Olivier Dauba, creative director. Katanya, mereka tidak ingin membuat sebuah game baru yang sekedar mereproduksi dari judul sebelumnya saja. "Kami pikir ini saatnya untuk membuat sesuatu yang baru, sesuatu yang berbeda," ujarnya pada satu kesempatan wawancara di ruang meeting Ubisoft Paris.

  Seperti kini game perang bertempo cepat sudah bukan lagi trademark-nya Modern Warfare karena Ghost Recon: Future Soldier juga mencoba menghadirkan gameplay di mana taktik dan strategi harus disusun dalam hitungan detik, bukan menit. Seri ini mendorong pemain agar terus bergerak dan bertindak cepat. Tentu saja kemampuanmu untuk mengambil keputusan dengan cepat juga akan mempengaruhi jalannya permainan terutama dalam menyusun strategi.

  Seperti yang ditunjukkan dalam demo trailer, ada kalanya kamu akan dihadapkan pada situasi yang mengharuskanmu menghabisi dua musuh di hadapanmu dalam waktu bersamaan. Dalam situasi seperti ini kamu harus mendengarkan baik-baik panduan dari rekanmu karena dia akan memilih targetnya dan menghabisi satu musuh, sedangkan kamu menghabisi musuh lainnya. Ada kalanya kamu harus menunggu aba-aba dari rekanmu sebelum menghabisi satu musuh, karena bila timing-nya salah maka keberadaan pasukan Ghost bisa diketahui oleh pihak musuh.

  Kata Gabrielle Shrager, penulis cerita game ini, Ghost Recon: Future Soldier mungkin adalah game pertama yang para pemainnya tidak perlu saling berbicara dalam menyusun strategi saat bermain. Tentu saja hal ini bisa terwujud berkat sistem mekanisme permainan yang memungkinkan kamu untuk menekan satu tombol saja untuk menyusun strategi. Tapi apabila mekanisme ini dapat bekerja dengan baik, maka kemungkinan besar fitur ini merupakan terobosan baru dalam game perang. Bayangkan saja, kini kamu tidak perlu lagi berteriak-teriak melalui headset agar teman mainmu bisa mendengar aba-abamu, sementara ruangan tempat kamu bermain penuh dengan anak-anak kecil yang berlarian dan berteriak-teriak. Tentu saja mekanisme ini tidak hanya berlaku dalam mode co-op ataupun  multiplayer, tapi juga mode single-player.

  Meskipun Ghost Recon: Future Soldier secara keseluruhan akan lebih berfokus pada aspek aksi, tapi tidak lupa memperhatikan aspek stealth. Seperti yang ditawarkan oleh sebuah fitur baru yang keren dan bisa membuat penggunanya tidak terlihat di mata musuh dengan menggunakan optical camouflage. Lalu bagaimana dengan aplikasi dari fitur yang bisa jadi terinspirasi dari stealth camo dalam seri Metal Gear Solid ini? Menurut Rafael Morado, game designer seri ini, teknologi optical camouflage masih merupakan prototype sehingga penggunaannya akan sangat terbatas dan tidak hanya menguntungkan tapi juga bakal mendatangkan beberapa kerugian.

  Aspek stealth lain dalam game ini tidak hanya ditunjukkan melalui penggunaan optical camouflage. Demo trailer-nya menunjukkan pasukan Ghost menginfiltrasi markas musuh yang terletak di tepi pantai. Setelah secara diam-diam menghabisi seorang penjaga, pasukan Ghost tersebut mengaktifkan optical camouflage mereka dan segera bergerak dari satu perlindungan ke perlindungan yang lain tanpa terdeteksi pihak musuh. Tidak perlu diperjelas lagi bahwa kerja sama merupakan kunci keberhasilan taktik dan strategimu. Dalam trailer ada satu adegan yang cool, pemain mengaktifkan kembali optical camouflage-nya dan menunggu aba-aba dari rekannya sebelum menghabisi penjaga yang sedang berpatroli di atas dek  bersamaan. Tampaknya adegan ini memang sengaja dibuat untuk mempresentasikan teknik membunuh jarak dekat yang baru. Selain itu ada satu satu adegan keren lain di mana pemain mengeksekusi satu musuh yang sedang duduk di sebuah machine gun turret dan segera menahan tubuh tak bernyawa tersebut kembali ke posisinya semula agar tidak diwaspadai musuh lain.

  Pihak developer masih memiliki banyak waktu untuk memoles game ini lebih baik lagi sampai rilisnya Maret tahun depan. Siapa tahu mereka berencana membuang atau malah ingin menambahkan beberapa elemen baru ke dalam gameplay. Perang memang tidak pernah berubah hanya saja teknologi yang digunakan untuk perang terus berkembang dan kemajuan teknologi pun belum tentu membuat segalanya jadi lebih mudah. Kita tunggu saja ketika Ghost Recon: Future Soldier dirilis nanti.

Platform PC, Xbox 360, PS3, Wii, DS, PSP
Developer Ubisoft Paris
Publisher Ubisoft
Genre Tactical Shooter
Release
ESRB RP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar