HALO: REACH

  Selama satu dekade, developer Bungie mengembangkan seluruh seri game Halo untuk Microsoft. Halo: Reach (HR) adalah judul terakhir yang dikerjakan oleh Bungie. Developer ini sebelumnya sudah menyediakan versi Mutilplayer Beta bagi pembeli Halo 3: ODST untuk melihat reaksi gamer dan memperbaiki bug. Hasilnya adalah permainan yang sungguh keren dan merupakan karya terbaik Bungie. Bisa dikatakan bahwa Reach merupakan hadiah developer ini untuk mengucapkan selamat tinggal bagi fans Halo.

  HR mengambil setting waktu fiksi ilmiah masa depan tahun 2552, beberapa waktu sebelum kejadian Halo: Combat Evolved di tahun 2001 lalu. Manusia di bawah komando United Nations Space Command (UNSC) tengah lama berperang menghadapi bangsa alien yang dikenal dengan sebutan Covenant. Ketika kejadian di HR berlangsung, hampir seluruh koloni luar angkasa manusia dijatuhkan. Reach sendiri merupakan planet koloni yang mirip dengan Bumi dan berfungsi sebagai benteng jaringan militer utama bagi UNSC. Selain pihak militer, di koloni ini juga terdapat hampir 700 juta penduduk sipil.

  Mirip dengan Mass Effect 2, keenam karakter utama dari Noble Team dan beberapa karakter yang ditemui di sepanjang campaign, adalah sudut pandang utama di game ini. Dengan mengikuti cerita dan dialog mereka, kamu akan memahami dan berempati terhadap rekan di Noble Team. Yang benar-benar hebat dari HR adalah kisahnya tetap menarik meskipun kamu tidak pernah melihat wajah dari jagoan utama, sang Noble Six.

  Misi awal dari Noble Six adalah memeriksa apa yang terjadi di sebuah pos komunikasi yang tiba-tiba bungkam, dan kejadian itu merupakan awal dari rangkaian akhir dari kisah planet Reach. Bagi gamer yang sudah pernah membaca novel Halo berjudul "The Fall of Reach" yang mengisahkan asal usul Master Chief dan pengalamannya di planet Reach, kamu tentu paham akhir nasib planet Reach. Pengorbanan demi umat manusia adalah tema utama dari HR, dan tentunya rasa takut yang mencekam karena apapun yang kamu lakukan, planet koloni ini pada akhirnya tetap berakhir tragis.

  Masih mirip dengan Mass Effect, di awal game kamu diminta untuk membuat sendiri tampilan karakter Spartan-mu. Disini kamu akan menentukan jenis kelamin, dan mengatur tampilanmu. Kamu juga bisa mengganti bagian-bagian tertentu dari armor dengan membelanjakan semacam poin kredit.

  Jika kamu sudah pernah memainkan Halo sebelumnya, kamu pasti tidak asing dengan gaya permainan HR. Kamu akan menghadapi musuh dari satu lokasi ke lokasi lain, dan terdapat cut scene di tengah-tengahnya. Kecepatan bermain di game ini cukup tinggi, dimana kamu akan melawan serangkaian serangan musuh yang bertubi-tubi. Kamu harus membersihkan apa pun yang menghalangimu untuk menuju lokasi berikutnya, dan kadang kala hal ini terasa agak monoton. Meskipun demikian, jalan cerita dan twist di game ini tetap membuatmu terus memegang stik kontroler.

  Seri Halo dikenal dengan gaya bermain cepat untuk menghasilkan damage ke musuh. Kamu harus cepat-cepat merobohkan pertahanan musuh, baik perisai energi maupun kemampuan armor untuk segera membunuh musuh. Menyembuhkan diri dapat dilakukan dengan mengambil item di terminal. Crosshair atau penunjuk target pada senjata sekarang memiliki warna biru, yang akan muncul ketika kamu sudah menembakkan beberapa kali dan kemampuan akurasi berkurang selama sesaat.

  Fitur baru yang menarik adalah Armor Ability. Di Halo 3, kamu bisa menggunakan power-up sekali pakai yang bisa meningkatkan daya serangan maupun pertahanan secara temporer. Sistem item sekali pakai ini digantikan oleh sistem Armor Ability, dimana armor memiliki kemampuan untuk menggunakan power-up. Tentunya kemampuan power-up ini tidak bisa digunakan secara terus-menerus, karena kemampuan tersebut harus recharge untuk dapat digunakan lagi. Armor Ability ini tidak bisa digunakan bersamaan, dan hanya satu jenis yang bisa dimiliki pada satu waktu. Kamu bisa menggantinya jika bosan, atau mau coba taktik lain. Beberapa Armor Ability antara lain adalah jet pack, active camo untuk kamuflase transparan, sprint untuk berlari cepat, hologram untuk membuat tipuan hologram diri sendiri dan memancing perhatian musuh, serta armor lock untuk bikin kebal namun kehilangan mobilitas.

  Serangan melee di HR merupakan yang terlemah di antara semua seri Halo. Melakukan serangan melee terhadap musuh hanya akan mengurangi perisainya, tanpa banyak membuat kerusakan pada hitpoint. Membunuh secara melee di HR jauh lebih sulit, kecuali kamu berhasil melakukan serangan diam-diam dari belakang dengan menahan tombol melee, dan musuh dijamin langsung mati di hadapanmu.

  Seperti halnya Halo 3: ODST, gamer juga tidak bisa lagi menggunakan dua senjata secara bersamaan (dual wielding). Untuk memodifikasi senjata, HR menambahkan beberapa senjata baru dengan peran tempurnya masing-masing. Salah satu yang mengejutkan adalah senjata dengan konsep Hammer of Dawn di Gears of War, di mana kamu memegang alat target dan senjata satelit akan membombardir target yang kamu tandai dengan alat itu.

  AI (Artificial Intelligence) di HR sangat pintar. Di skirmish, kamu bisa saja membiarkan kawan-kawanmu menyerang dan membersihkan area. Mereka cukup pintar untuk melakukan itu semua, pengecualiannya adalah mengendarai kendaraan, karena Al tidak cukuo pintar untuk melakukannya. AI musuh juga dibuat cukup kejam dan brutal. Jadi bersiaplah bertempur.

Platform Xbox 360
Developer Bungie
Publisher Microsoft Game Studios
Genre FPS
ESRB M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar